4 Kasus bunuh diri massal sekte sesat paling mengejutkan dunia


Publik Indonesia beberapa pekan terakhir dikejutkan oleh migrasi massal ratusan pengikut bekas organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke Kota Mempawah, Kalimantan Barat. Munculnya isu bahwa kelompok tani ini menyebarkan aliran sesat memicu pembakaran warga dan pelanggaran hak asasi berat pada komunitas Gafatar. Pemerintah kini secara bertahap memulangkan pengikut Gafatar ke daerah asalnya.

Lepas dari sesat tidaknya Gafatar, namun sekte minoritas maupun organisasi kultus banyak sekali jumlahnya di dunia. Ada yang mencampurkan ajaran semua agama samawi sampai memuja alien.
Hanya saja, harus diakui beberapa dari kelompok keagamaan minoritas itu mencatat sejarah kelam. Selain dianggap sesat oleh rohaniwan arus utama, sebagian sekte sempalan bertindak ekstrem. Mulai dari mengajarkan kekerasan, menculik orang, sampai mengajak anggotanya bunuh diri massal.

Untuk perilaku paling ekstrem berupa bunuh diri massal itu, ada empat sekte minoritas di dunia yang tercatat pernah melakukannya. Semua sekte itu sekarang resmi dianggap sesat, asetnya disita, serta kegiatannya dilarang oleh pemerintah masing-masing.
Di mana saja cerita tragis bunuh diri massal pengikut sekte keagamaan pernah terjadi? Berikut daftarnya merujuk TIME dan Daily Mail:

1.Bunuh diri massal sekte Peoples Temple

Sampai sekarang, inilah kasus bunuh diri massal sekte keagamaan paling mengejutkan dunia. Gereja Manusia (People's Temple) yang berpusat di Kota San Fransisco, Amerika Serikat, mengajak lebih dari seribu anggotanya untuk bermigrasi ke sebuah lahan pertanian bernama Jonestown, di Guyana, pada pertengahan 1973. Empat tahun berikutnya, tragedi terjadi di perkampungan tengah hutan itu.

Pemimpin gereja ini, Pendeta James Warren Jones, awalnya sukses mengumpulkan banyak pengikut loyal karena mengkhotbahkan kesetaraan ras, kemandirian ekonomi, serta perlunya menciptakan utopia di muka bumi. Gereja ini menarik minat banyak orang miskin ataupun kaum muda yang menolak rasisme serta kapitalisme di Amerika menjelang akhir 1960-an.

Awalnya kegiatan sekte ini berjalan lancar. Bahkan Pendeta Jones menjadi sosok agamawan populer di Negeri Paman Sam pada awal 1970-an.

Mereka mengembangkan kegiatan sosial, menyentuh dan berbaur dengan masyarakat. Sejak mulai ada ajakan pindah ke Jonestown di Guyana itulah, masyarakat AS mulai resah dengan People's Temple. Sebagian keluarga yang tidak terima anak atau suaminya pindah ke Guyana, melapor pada polisi. Muncul dugaan People's Temple menjual narkotika untuk memenuhi kebutuhan anggotanya.

Maraknya laporan masyarakat memaksa senator Leo Ryan mencari fakta soal Jonestown. Saat dia mendatangi perkampungan sekte itu pada 18 November 1975, Ryan mendapati banyak orang ingin pulang ke AS.

Bencana pun terjadi. Rombongan Senator Ryan, dan sebagian anggota People's Temple yang ingin pulang, ditembaki oleh anak buah Pendeta Jones. Setidaknya lima orang tewas di bandara Jonestown, termasuk sang senator.

Hanya berselang beberapa jam setelah pembunuhan Senator Ryan, Jones memerintahkan seluruh pengikutnya bunuh diri menenggak sianida. "Kita bunuh diri sebagai cara revolusioner untuk memprotes betapa tidak adilnya dunia," kata Jones dalam pidato yang direkam, 45 menit menjelang bunuh diri massal.

Polisi menyatakan 909 orang bersama-sama menenggak racun sianida yang dioplos dengan jus rasa anggur, 30 persen korban tewas adalah bayi dan anak-anak. Tidak semua anggota People's Tempe rela bunuh diri. Ada indikasi sebagian korban dipaksa mati oleh pengikut Pendeta Jones yang berhaluan garis keras, dengan disuntik racun atau dicekik.

Ini adalah kematian dengan jumlah terbesar menimpa warga negara AS di luar negeri sepanjang sejarah. Tragedi itu juga merupakan insiden kematian terbanyak penduduk AS setelah serangan teror 11 September 2001.

2.Bunuh diri massal Ordo Kuil Matahari



Ordo Kuil Matahari (Solar Temple) adalah sekte keagamaan sempalan Kristen yang berpusat di Swiss. Kelompok ini juga memiliki cabang dengan banyak anggota di Quebec, Kanada.

Ordo Kuil Matahari mulai mengumpulkan anggota pada 1984. Pendirinya bernama Joseph De Mambro dan Luc Jouret. Kedua sosok ini menggabungkan teologi Kristen dengan filosofi New Age. Ajaran utama sekte ini adalah pentingnya setiap anggota mempersiapkan diri menyambut Kedatangan Kedua Yesus Kristus.

Selama bertahun-tahun, pembunuhan dan bunuh diri telah dikaitkan dengan sekte atau aliran ini, misalnya dugaan balita dikorbankan dalam ritus keagamaan mereka pada awal 1990-an.

Sepak terjang Ordo Kuil Matahari akhirnya berakhir, ketika 74 anggotanya melakukan bunuh diri massal. Insiden tragis itu terjadi secara terpisah pada 5 Oktober 1994 dan Maret 1997. Lebih dari 50 orang membakar diri di gereja Ordo ini yang ada di Swiss. Diduga ada anggota yang menolak bunuh diri, tapi tetap tewas karena ditembak oleh sebagian pengikut sekte ini. Sedangkan 16 jemaat lainnya bunuh diri dengan cara yang sama di Kanada.

Salah satu anggota yang bunuh diri menuliskan pesan terakhir. Dijelaskan bahwa mereka mengakhiri hidup karena ingin lepas dari penindasan di muka bumi yang semakin korup.

3.Bunuh diri massal sekte David Koresh



Pada 1990-an kelompok sekte didirikan seorang bernama David Koresh menjadi berita utama di pelbagai media di Amerika Serikat. Sebenarnya kegiatan mereka tidak banyak diketahui namun saksi mata menyatakan, saat berkumpul mereka kerap melakukan hubungan seksual sesama pengikut baik perempuan dengan lelaki maupun sesama jenis.

Neraka terjadi ketika beberapa polisi mendapat aduan sebuah tanah pertanian di Negara Bagian Texas digunakan Koresh bersama pengikutnya melakukan ritual-ritual ganjil. Tak disangka para anggota sekte menembaki semua aparat. Akhirnya Koresh dan pengikutnya dikepung oleh polisi selama 51 hari mereka tidak mau menyerah.

Tepat di hari ke-51, api menyala di gudang tempat Koresh berlindung. Ternyata mereka membakar diri ramai-ramai. Sebanyak 90 orang terpanggang hingga tewas

4.Bunuh diri massal sekte Heavens Gate



Pada 1997, sepak terjang sekte keagamaan kecil kembali menjadi perhatian media massa dunia. Pemicunya adalah bunuh diri massal 40 anggota sekte Gerbang Surga (Heaven's Gate) di Kota San Diego, Amerika Serikat.

Kelompok keagamaan yang dipimpin Marshall Applewhite itu adalah pemuja alien. Sekte ini mulai mencari anggota pada 1975.

Applewhite mendoktrin pada para anggota bahwa kehidupan manusia berasal dari alien yang diutus oleh kerajaan surga di langit (kingdom of heaven), lantas turun ke bumi kira kira 2000 tahun yang lalu.

Sekte ini mencampurkan ajaran Kristen, terutama ayat-ayat Perjanjian Baru, dengan kisah tentang kedatangan Komet Haley Bop yang melintas dekat bumi pada 23 maret 1997 yang diyakini membawa UFO.

Bunuh diri massal itu akhirnya benar-benar dilakukan anggota Heaven's Gate, agar mereka bisa diajak mencapai evolusi lebih tinggi. Polisi San Diego menemukan jasad 21 wanita dan 18 pria di sebuah vila yang disewa oleh Applewhite.

Sang pendiri Heaven's Gate, bersama pengikutnya, melakukan bunuh diri dengan menenggak racun yang dicampur adonan kue agar-agar. Seluruh jasad pengikut sekte ini dibungkus plastik hitam saat ditemukan polisi.

Sumber: merdeka.com

Loading...

    Loading...