Pemimpin Satria Piningit Mengaku Jadi Tuhan Dan Tidak Mewajibkan Shalat


Akhir-akhir ini, kembali muncul sebuah aliran sesat di Indonesia, yang memiliki markas di daerah Pasar Minggu. Aliran ini selain sesat, juga mengajarkan perilaku tak bermoral kepada penganutnya, seperti bertukar pasangan setiap malam jum’at.

Pemimpin aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono, Agus Iman Solihin alias Agus Noto Soekarnuputro, selain mengaku titisan Bung Karno, dia juga sempat mengaku menjadi Tuhan pada tahun 2005 sampai 2006. Eko (25), mantan pengikut aliran ini mengaku, ada tiga fase keanehan yang dilakukan Agus, sang guru.

“Tahapan pertama Agus mengaku titisan soekarno pada tanggal 6 Juni 1999. Kemudian mengaku menjadi Imam Mahdi pada tahun 2003 hingga 2004, dan puncaknya pada 2005 sampai 2006 Agus mengaku menjadi Tuhan,” katanya di Rumah A Kusmana, bekas markas aliran ini, di Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (28/1).

Ditanya mengenai ajaran aliran tersebut, Eko mengaku diajari pelajaran Syariat, Tarikat, dan Hakikat. “Dasar agamanya memang Islam tapi belajar juga agama yang lain. Alasannya, karena di dalam rukun iman juga harus mempelajari kitab-kitab yang lain,” urainya.

Selain persoalan peribadatan, lanjut Eko, Agus juga menjanjikan umatnya tidak akan dimatikan kecuali di aras sebagai kediaman Tuhan. Eko juga mengaku, bisa percaya dengan aliran ini, karena prosesnya yang cukup lama dan kelompok seakan terkesima dengan ajaran mereka. Eko juga membenarkan adanya ritual berhubungan seks di depan Agus. “Benar, tapi tidak bertukar,” pungkasnya.

Terbongkarnya aliran Satria Piningit membuat heboh warga Kebagusan, Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, aliran ini dikabarkan memerintahkan seks bebas, tukar pasangan sesama pengikut. Salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan media. Dia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama.

Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. “Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja,” jelasnya. Namun, Ricky tidak menjelaskan lebih lanjut apa alasan ke-13 pengikut tersebut berbugil ria.

Sedangkan mengenai kabar istri pengikut diserahkan kepada pemimpin Satria Piningit Agus Noto Soekarnoputra untuk digauli juga dibantah Ricky. Dia mengaku hanya pernah menyaksikan beberapa wanita disuruh masuk ke kamar. “Mungkin di sana, dia melakukan pencabulan,” ungkapnya.

Satria Piningit Ajarkan Hakekat, Syariatnya Tidak

Terbongkarnya ajaran Satria Piningit membuat heboh warga Kebagusan. Sebenarnya apa yang diajarkan aliran yang diduga mesum ini kepada para pengikutnya? Menurut pengakuan salah satu eks pengikutnya Ricky Alamsyah setiap kali ada majelis atau pertemuan, dilakukan selama 23 jam lebih. “Kita bisa tidur satu jam saja,” katanya

Majelis tersebut mendengarkan ceramah dari Agus Imam Solihan. Dalam ceramahnya Agus membacakan sejumlah buku seperti buku Jayabaya, Bagamatkita, dan Satria Piningit. Mengenai gitar yang disebut-sebut sebagai bagian dari ritual mereka, dibantah Ricky. Dia menjelaskan, di sela-sela pengajian diperdengarkan alat musik dan bernyanyi-nyanyi selama istirahat. “Itu hanya untuk selingan saja,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Agus ini sebenarnya mengajarkan hakekat. Di dalam ajaran agama manapun terdapat dua macam, yaitu hakekat dan syariat. Nah, Agus ini hanya mengajarkan hakekatnya saja. Ricky mencontohkan mengenai salat. Agus mengajarkan, hakekat salat itu adalah mengingat yang maha kuasa. “Jadi jika sudah ingat, maka tidak perlu salat,” ungkapnya.
Loading...

    Loading...